Andalan

Entrepreneur Muda

Mengapa wirausaha?

Menjadi seorang wirausahawan adalah pekerjaan yang menyenangkan. selain itu seorang wirausahawan bisa membuka lowongan pekerjaan bagi setiap orang yang membutuhkan pekerjaan dan ikut mengurangi angkat pengangguran di negara ini. seorang wirausaha itu adalah orang yang mencipatakan lapang kerja dan bukan orang yang mencari lowongan pekerjaan. wirausaha yang sukses bisa menjadi orang yang dapat di kenal oleh orang banyak seperti contohnya Bill Gates , Chairul Tanjung, Hary Tanoesoedibjo, dan tentu kita pasti mengenal Mark Zukenberg dan masih banyak lagi.

Tentu saja sebelum menjadi seorang Entrepreneurship yang sukses kita harus kreatif dalam menciptakan inovasi yang menghasilkan sesuatu yang baru , itu adalah modal yang dibutuhkan seorang entrepreneur selain itu mampu membangun dan mengembangkan usaha kita. selain itu seorang wirausaha harus mempunyai planing kedepannya usaha kita itu akan kemana dan seperti apa.

Sebuah usaha tergantung juga kepada bagaimana sosok pemimpin yang menjalankan usaha itu sendiri, contohnya seorang pemimpin itu displin waktu, berwibawa , berjiwa pemimpin bukan berjiwa bos, bisa mengayomi para pekerja untuk membangun bersama perushaan.

Tips Menumbuhkan Jiwa Wirausaha


Di zaman sekarang nampaknya mulai menjamur pengusaha muda dari berbagai jenis lini bisnis. Hal ini merupakan perubahan yang cukup besar mengingat sebelumnya begitu banyak orang yang lebih memilih menjadi karyawan atau pekerja kantoran biasa. Lalu, kita berpikir untuk juga ikut memulai bisnis sendiri dan tidak lagi menjadi karyawan. Apakah ini mungkin?

Di masa-masa kita bersekolah dan kuliah, mungkin kita lebih banyak diajarkan untuk mengerjakan tugas-tugas sebagai persiapan kita bekerja. Tidak banyak mata kuliah yang mengajarkan kita untuk menjadi wirausahawan. Apakah mungkin untuk memulai menjadi wirausaha tanpa bekal pendidikan tertentu? Jawabannya adalah sangat mungkin. Sebagai awal mula kita terjun ke dunia wirausaha, hal pertama yang harus kita miliki adalah jiwa wirausaha. Dengan memiliki jiwa wirausaha, kita akan lebih bisa kuat merintis usaha yang kita dirikan dan lebih bisa bertahan menjalankan bisnis tersebut. Berikut ini adalah 10 tips menumbuhkan jiwa wirausaha yang bisa kamu coba:

Kuatkan tekad dan niat

Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menguatkan tekad dan niatmu. Jangan sampai keinginan untuk menjadi wirausaha hanya karena ikut-ikutan tren atau keinginan sementara saja. Dengan kamu menguatkan tekat dan niat, nantinya kamu akan siap  menghadapi segala rintangan dan cobaan yang pasti akan kamu dapatkan selama merintis usaha.

Buat target dan rencana masa depan

Target dan rencana akan membuatmu lebih siap membangun usaha. Dengan adanya target dan rencana, kamu juga akan lebih mudah membuat langkah-langkah bisnis yang harus dijalani dan lebih mudah mengukur kinerjanya. Target dan rencana ini juga akan membuatmu lebih termotivasi mendirikan bisnis yang semakin maju dari waktu ke waktu.

Miliki ide bisnis

Asah terus idemu untuk mendirikan bisnis. Kamu tidak mungkin bisa menjadi wirausahawan jika tidak memiliki ide bisnis. Tidak perlu melangkah terlalu jauh untuk mendirikan bisnis. Kamu bisa memulainya dari hal yang terlihat kecil, namun merupakan hobi dan minatmu. Dengan begitu, kamu bisa memiliki bisnis yang menarik sekaligus menyenangkan untuk kamu lakukan.

Ukur resiko yang mungkin muncul

Kamu tidak mungkin mendirikan bisnis yang tidak terukur dan tidak kamu ketahui resikonya. Cari tahu resiko bisnis apa yang mungkin muncul sebelum kamu memulai bisnis tersebut. Kamu pun bisa mempersiapkan plan A, plan B dan seterusnya untuk menghadapi resiko-resiko tersebut. Dengan kamu mengukur resiko terlebih dahulu sebelum kamu memulai usaha, kamu akan lebih siap jika resiko-resiko tersebut muncul.

Pelajari kisah bisnis orang lain

Untuk menumbuhkan jiwa wirausaha, kamu tidak selalu harus belajar dari buku atau pengalamanmu sendiri. Seringkali pengalaman orang lain bisa menjadi pelajaran yang sangat berharga untuk menumbuhkan jiwa wirausaha. Cobalah untuk membaca kisah sukses bisnis orang lain yang juga bisa memberimu pandangan baru dan semangat untuk mendirikan bisnis sendiri.

Membaca kisah sukses orang lain akan membantumu menghadapi fase-fase bisnis yang mungkin telah dialami orang lain. Hal ini tentu akan membantu mempersiapkan diri dan tidak membuatmu kaget jika hal buruk tersebut terjadi pada bisnismu. Selain itu, dengan membaca kisah sukses orang lain, kamu mungkin akan menemukan tips-tips sukses yang belum tentu kamu dapatkan dari membaca buku biasa.

Tumbuhkan rasa optimis

Persiapkan mentalmu untuk menghadapi rintangan yang pasti akan kamu alami saat merintis bisnismu nanti. Hal yang paling utama adalah optimisme yang akan membuatmu tetap yakin untuk melanjutkan bisnis dan mencapai targetmu. Tanpa rasa optimis, kamu akan mudah menyerah dan tidak ingin melanjutkan usaha. Tentu hal ini akan menggagalkan keinginanmu menjadi seorang wirausahawan.

Jangan sampai kamu memiliki rasa pesimis saat memulai dan merintis sebuah bisnis. Tidak hanya menghalangi mencapai target, pesimisme akan membuatmu takut menghadapi tantangan dan perubahan yng pasti terjadi di dunia bisnis.

Fokus

Di awal kamu sudah memiliki target dan rencana bisnis. Maka, fokuslah pada hal itu. Jangan mudah melirik ‘bisnis tetangga’ karena hal itu akan membuatmu tidak fokus dan justru mengacaukan rencana awalmu. Dengan kamu fokus pada target dan rencana awal, kamu akan lebih mudah menjalankan step by step rencanamu dan tidak terganggu pikiran yang tiba-tiba muncul dan membelokkan tujuanmu.

Maka, fokuslah pada target dan rencana awal. Fokus tidak berarti kamu hanya melakukan satu hal yang kamu rencanakan saja. Tetap ada kemungkinan buruk di tengah jalan. Namun, dengan kamu fokus pada tujuan yang sudah kamu definisikan di awal, kamu akan lebih bisa mencari solusi jika ada rintangan di tengah perjalanan bisnis. Terus buat perbaikan yang berkelanjutan untuk memperbaiki kualitas bisnismu dan mengembangkannya.

Ikuti kelas wirausaha

Kini banyak sekali seminar dan kelas yang dibuat untuk para pemula dalam dunia bisnis. Kelas seperti ini akan sangat bermanfaat untuk kamu ikuti. Kelas wirausaha juga akan memberimu tips menumbuhkan jiwa wirausaha yang mungkin tidak kamu dapatkan di tempat lain. Di sini kamu bisa bertanya langsung kepada para praktisi bisnis dan meminta tips-tips untuk mendirikan bisnis secara langsung pada ahlinya.

Tumbuhkan keberanian

Saat kamu memutuskan untuk terjun ke dunia wirausaha, itu berarti kamu sudah siap dengan segala tantangannya. Maka, kamu harus memiliki keberanian sebagai tips menumbuhkan jiwa wirausaha selanjutnya. Jangan mudah terintimidasi dengan bisnis lain atau kompetitor yang lebih berhasil. Jadikan hal tersebut tantangan untuk kamu juga bisa menumbuhkan bisnismu. Dengan memandang persaingan sebagai tantangan, kamu tidak akan mudah takut dan menyerah. Justru, dengan adanya tantangan tersebut kamu akan lebih terpacu untuk lebih berusaha dan berkembang demi kemajuan usahamu.

Latih kepekaan terhadap peluang bisnis

Sebelumnya sudah disebutkan bahwa kamu harus fokus dalam mengembangkan bisnis yang sudah kamu dirikan. Bukan berarti kamu tidak menerima masukan atau kritik orang lain. Akan tetapi, kamu harus jadikan kritik dan saran tersebut sebagai bahan pengembangan bisnis, bukannya kamu terima mentah-mentah untuk menghentikan bisnis yang sedang berjalan dan mendirikan bisnis lainnya. Latih kepekaanmu untuk menangkap kritik dan saran yang kamu terima sebagai peluang baru yang bisa kamu aplikasikan ke bisnismu saat ini. Yang terpenting, jangan menganggap kritikan dari orang lain sebagai ejekan atau sesuatu yang akan membuatmu down.

Strategi Pemasaran Seorang Entrepreneur

Konsep marketing merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam menjalankan sebuah usaha. Baik peluang usaha baru maupun usaha yang telah lama dirintis, baik usaha kecil maupun usaha yang telah berkembang sekalipun. Semuanya membutuhkan konsep marketing untuk mengembangkan usaha yang dijalankan. Berbicara tentang konsep marketing, maka sesungguhnya kita sedang membicarakan bagaimana strategi pemasaran produk yang kita jual.

Hal itu pulalah yang dihadapi oleh usaha kecil yang saat ini banyak bermunculan. Merencanakan strategi pemasaran yang tepat untuk menarik minat konsumen pada usaha kecil masih sangatlah sulit. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengembangkan usaha kecil tentunya dengan fokus pada strategi pemasaran.

Dengan terbatasnya anggaran marketing yang dimiliki usaha kecil, bukan berarti menjadikan usaha kecil kalah dengan usaha skala besar. Untuk itu kita harus lebih kreatif dengan anggaran biaya yang minim untuk menghasilkan strategi pemasaran yang tepat. 

Berikut beberapa cara untuk mengoptimalkan pemasaran dengan anggaran terbatas :

  • Bekerjasama dengan pengusaha atau rekan Anda untuk pemasangan iklan
  • Mencoba mengirimkan penawaran produk kepada pelanggan serta memberikan potongan harga untuk paket pembelian tertentu.
  • Perkenalkan produk dan usaha Anda melalui media gratis, hal ini akan membantu pencarian para konsumen tentang produk yang Anda tawarkan. Misalnya saja publikasi melalui internet.
  • Libatkan lingkungan yang ada disekitar usaha Anda, dalam salah satu kegiatan yang usaha Anda laksanakan. Ini dapat dijadikan sebagai salah satu cara publikasi gratis kepada masyarakat sekitar.

Selain itu beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun strategi pemasaran untuk usaha kecil yaitu sebagai berikut :

1. Konsistensi
Dengan adanya konsistensi terhadap semua area marketingnya, dapat membantu mengurangi biaya marketing dan meningkatkan efektivitas penciptaan merek.

2. Perencanaan
Perencanaan konsep marketing yang akan dijalankan usaha kecil sangat mempengaruhi banyaknya pelanggan yang diperoleh. Oleh karena itu luangkan waktu untuk merencanakan strategi marketing, anggaran marketing, serta konsep lainnya yang berhubungan dengan pemasaran.

3. Strategi
Strategi merupakan dasar untuk kelanjutan kegiatan marketing yang telah direncanakan, misalnya siapa target pasar, bagaimana usaha kecil membidik pelanggan, dan bagaimana cara menjaga konsumen yang ada sebagai pelanggan tetap.

4. Target Market
Mendefinisikan secara tepat pangsa pasar yang dituju, dengan memilih satu atau lebih dari segmen pasar yang akan dimasuki. Target pasar yang jelas akan membuat konsep marketing lebih mudah dilaksanakan.

5. Anggaran
Menghitung anggaran marketing merupakan bagian yang berat dan membutuhkan keakuratan hasil hitungan. Dari anggaran yang dibuat, dapat dipersipkan dana yang akan dibutuhkan untuk pemasaran. Biasanya usaha kecil membuat anggaran dengan tidak terlalu akurat, sehingga terjadi pemborosan.

6. Marketing Mix
Marketing mix biasanya dijelaskan sebagai produk, harga, tempat, dan promosi. Sebagai pengusaha kecil, perlu memutuskan dengan spesifik produk (atau jasa), harga yang sesuai, dimana dan bagaimana Anda akan mendistribusikan produk Anda, dan bagaimana orang lain dapat mengetahui tentang produk yang ditawarkan.

7. Website
Saat ini bisnis apapun termasuk usaha kecil usahakan memiliki website, karena hampir 60% konsumen datang dari informasi dari internet. Sehingga informasi produk melalui website pun sangat mendukung peningkatan jumlah pelanggan yang tertarik dengan produk Anda.

8. Branding
Branding adalah bagaimana konsumen menerima produk dan perusahaan yang membuat produk tersebut. Terkadang usaha kecil selalu melupakan kebutuhan brand atau pengenalan gambar, logo, bahkan produk yang usaha kecil hasilkan.

9. Promosi dan iklan
Promosi dan iklan merupakan konsep marketing yang harus dipertimbangkan pada berbagai bsnis dan produk, termasuk pada usaha kecil. Promosi dan iklan yang baik akan menghasilkan pengakuan brand yang efektif hingga mampu meningkatkan penjualan.

10. Customer Relationship Management
Pengelolaan hubungan dengan pelanggan yang tepat menjadi salah satu hal penting untuk menciptakan konsumen yang loyal dan konsisten. Misalnya saja dengan membuat kartu membership, dan memberikan potongan harga tertentu bagi para member.

Ingat, bahkan sebuah usaha bisa hancur jika strategi pemasaran yang diterapkan tidak tepat. Oleh karena itu, review kembali konsep pemasaran dan rencana strategi pemasaran Anda, agar usaha Anda dapat berkembang lebih cepat dan tepat.

Tips Menjalankan Bisnis

Rencana bisnis ibarat sebuah peta jalan kesuksesan bagi pebisnis. Tidak terlepas dari status pemula, junior atau senior, yang namanya pebisnis sudah pasti harus tahan banting alias memiliki mental semangat kuat dan positif dalam menghadapi segala macam tantangan bisnis.

Guna membangun bisnis yang sukses Anda harus memiliki rencana dan strategi bisnis yang jitu. Rencana bisnis yang dibuat dengan baik akan berpeluang besar meningkatkan keberhasilan usaha. Sebuah perusahaan yang memiliki dan melakukan perencanaan bisnis yang baik akan lebih cepat berhasil ketimbang perusahaan yang tidak memiliki/melakukan rencana.

Lalu apa sih sebenarnya rencana bisnis itu? Bagaimana cara membuat rencana bisnis yang sukses? Apa saja yang perlu dipersiapkan? Menjawab semua pertanyaan itu tidak mudah, tetapi menjadi hal utama yang perlu Anda lakukan.

Rencana bisnis ibarat sebuah konsep pengembangan tertulis yang berisi rincian dari gambaran perencanaan keuangan, pengelolaan, pengembangan, target pencapaian hingga strategi pemasaran. Rencana bisnis menguraikan arah, tujuan dan strategi perusahaan untuk jangka pendek, menengah dan panjang. Agar bisnis yang Anda bangun dan kelola berkembang pesat, harus memiliki fondasi yang kuat. Kenali 5 komponen penting dalam menyusun rencana dan strategis bisnis yang jitu

1. Miliki Deskripsi Usaha yang Jelas 

Apapun bisnis Anda, mulai lah dengan memiliki deskripsi yang jelas dan mudah dipahami oleh semua orang. Deskripsi bisnis atau gambaran yang menjelaskan bentuk usaha, produk yang dijual atau jasa yang ditawarkan, untung dan rugi produk/jasa yang dijual, harga, biaya operasional perusahaan, target bisnis, hingga sistem kerja yang diberlakukan. 

Tips: Susunlah Visi, Misi dan Rencana Strategis tentang perusahaan Anda. Apa saja tujuan yang ingin dicapai dan strategi pencapaiannya. Deskripsikan posisi perusahaan saat ini dan yang akan datang, target pasar, keunggulan bersaing, lokasi usaha, manajemen inti, bentuk usaha, konsep manajemen yang dijalankan dan sebagainya.

2. Lakukan Analisa dari Pesaing Usaha 

Melakukan analisa sederhana dari pesaing usaha Anda bisa menjadi cara yang tepat untuk menciptakan strategi bisnis yang lebih baik. Lakukan pengamatan dan analisa sederhana untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan pesaing bisnis Anda. Belajarlah dari pengalaman usaha  dan gagal orang lain, dengan begitu Anda bisa menciptakan rumus sukses dan strategi bisnis versi Anda sendiri. 

Tips: Buatlah catatan analisa kompetitor usaha Anda, amati dan tulislah apa saja kekuatan dan kelemahan bisnis mereka. Lalu analisa apa saja hal yang bisa Anda pelajari dan terapkan untuk bisnis Anda.

3. Strategi Pemasaran Tepat Sasaran

Ciptakan Marketing yang Tepat via mailingexpert.co.uk

Strategi pemasaran mencerminkan seberapa besar potensi bisnis untuk sukses dipasarkan. Tipsnya, strategi harus direncanakan dengan lengkap, mulai dari promosi produk, biaya, tempat, waktu, target produk hingga media promosi yang akan dipilih. Selalu terapkan perspektif 4P (Product, Price, Place, Promotion) agar strategi pemasaran Anda senantiasa sukses.

Tips: Membuat Rencana Pemasaran yang meliputi penjelasan pangsa pasar yang dipilih, cara pemasaran dan promosi yang dibuat sesuai dengan target pasar, hingga rencana anggaran untuk penjualan, harga, distribusi, dan biaya-biaya lainnya.

4. Miliki Laporan Keuangan

Dalam membangun usaha  keuangan menjadi hal penting dan tidak boleh disepelekan. Pelajari cara sederhana untuk melakukan pembukuan keuangan usaha Anda dengan rapi. Usahakan untuk membedakan antara modal untuk bisnis dan pribadi. Jujur dan transparant dalam mengelola keuangan usaha Anda akan menjadi modal bisnis yang bisa membawa kesuksesan Anda.

Unsur penting dalam membuat rencana bisnis adalah pengelolaan keuangan. Anda harus miliki cara mengelola anggaran agar tetap efisien dan berjalan lancar. Pelajari pula cara membuat rencana anggaran belanja dan cara meminimalisir biaya-biaya lain. Dengan memiliki laporan keuangan yang teratur, ini bisa menjadi modal Anda kelak jika Anda membutuhkan modal tambahan dari lembaga keuangan.

Tips: buatlah laporan keuangan yang menjelaskan laporan arus kas keuangan tahun ini, ekspektasi laba, kebutuhan modal, biaya operasional, biaya tambahan, dana cadangan.

5. Menjaga Kualitas Produk/Jasa

Utamakan Kualitas via healthlawupdate.com

Dalam berbisnis, pastikan Anda selalu mengutamakan kualitas produk atau jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Agar bisnis yang Anda lakukan berkembang dengan pesat, memiliki untung yang besar dan banyak memiliki pelanggan, Anda wajib menjaga kualitas.

Misalkan, Anda memiliki usaha rumah makan mie ayam, banyak pelanggan setia Anda yang menyukai mie ayam dan sering mampir ke tempat Anda karena menjual mie ayam yang enak dengan harga yang murah. Tapi dari sisi pebisnis, Anda berpikir bagaimana caranya biar tetap untung meski harga bahan-bahan pokok mie ayam melonjak. Lakukan strategi menaikkan harga secara bertahap tetapi tetap jaga kualitas rasa dan pelayanan mie ayam Anda. Pelanggan akan terus berdatangan membeli mie ayam Anda ketika pelanggan merasa puas dengan produk dan pelayanan yang berkualitas dari Anda.

Tips: Lakukan analisa risiko yang mungkin akan Anda hadapi di masa depan serta antisipasi yang dilakukan untuk menghadapinya terkait dengan kepuasan pelanggan dan perusahaan.

Menjadi Entrepreneur Tanpa Modal

Menjadi seorang wirausaha adalah sebuah perjalanan karir alternatif yang cukup diminati, terutama oleh kalangan muda saat ini.

Banyak orang ingin membuka usaha mereka sendiri dibandingkan dengan bekerja dalam sebuah perusahaan, di mana pekerjaan, tantangan, dan gaji yang didapatkan bisa dikatakan sebagai sebuah hal yang pasti dan terukur.

Minat menjadi wirausaha yang semakin banyak dimiliki oleh dewasa muda ini merupakan tanda yang baik untuk Indonesia karena semakin banyak orang yang menjalankan wirausaha, perekonomian Indonesia bisa terbantu untuk semakin maju.

Sebagian orang yang berminat menjalankan wirausaha mungkin masih berpikir ulang mengenai usaha apa yang akan mereka rintis. Hal ini berhubungan dengan modal yang harus dikeluarkan pada awalnya untuk membangun bisnis mereka mulai dari produksi hingga promosi.

Memang rasanya mustahil untuk bisa bekerja tanpa memiliki modal, namun bukan berarti tidak ada usaha yang bisa kamu lakukan untuk menjadi seorang wirausahawan atau pebisnis tanpa modal atau setidaknya modal yang relatif kecil.

Lantas, apa saja cara yang bisa ditempuh untuk merintis bisnis tanpa modal tersebut, atau setidaknya modal yang relatif kecil?

Berikut adalah beberapa tips dan jurus yang bisa kamu terapkan dalam menjadi pebisnis tanpa modal.

1.    Jika kamu merasa diri kamu cukup kreatif dan menyukai hal-hal baru, kamu bisa memulai usaha kamu dengan menciptakan produk sesuai dengan keahlian dan kreativitas kamu. Memang akan membutuhkan modal untuk membeli atau mendapatkan bahan baku.

Akan tetapi, dalam membuat produk sendiri kamu akan lebih untung karena akan terdapat cukup banyak biaya yang bisa ditekan dengan mengerahkan usaha dan tenaga kamu sendiri.

Kamu juga disarankan untuk mendaftarkan produk kamu agar memiliki hak paten sehingga kreatifitas kamu tetap terjaga dan bisa diapresiasi.

Jika kamu merasa cukup kreatif untuk memproduksi barang namun kurang memiliki kemampuan dalam marketing, kamu bisa bekerja sama dengan distributor untuk memasarkan atau coba bekerja sama dengan toko yang dirasa berpotensi untuk mendapat konsumen.

2.    Tidak memiliki kreativitas cukup untuk memproduksi barang? Jadilah seorang reseller dengan menjual kembali barang-barang produksi orang lain kepada konsumen.

Pekerjaan ini cukup cocok dengan kamu yang berjiwa supel serta memiliki relasi cukup luas sehingga kamu akan lebih mudah mendapatkan konsumen atau menjalin relasi promosi dengan pihak dan jaringan yang lebih luas.

3.    Pilihan lain selain menjadi seorang reseller adalah membantu menemukan orang yang membutuhkan produk dengan orang yang memiliki kreativitas dalam memproduksi produk tersebut.

Dengan pola kerja yang sama, kamu bisa menjadi agen pemasar bagi produsen untuk dikenalkan dan dipasarkan hingga sampai ke tangan konsumen. Keuntungan yang bisa kamu dapatkan berdasarkan perjanjian dengan produsen, biasanya dalam bentuk persentase pembagian keuntungan penjualan.

4.    Jasa juga bisa menjadi produk yang diinginkan oleh konsumen. Jika kamu memiliki kemampuan di bidang jasa seperti mengajar atau memberikan layanan konsultasi. mengapa tidak kamu beri harga untuk kemampuan kamu sendiri?

Lagi pula, semakin banyak orang yang membutuhkan produk jasa sehingga momen ini cukup tepat bagi kamu yang memiliki kemampuan lebih dalam bidang jasa.

5.    Memiliki ide bisnis namun tidak memiliki modal? Cari investor!

Mencari investor itu mudah, yang sulit adalah membangun kepercayaan antara kamu dengan investor sehingga mereka mau membiayai modal usaha kamu dan mereka sendiri mendapatkan keuntungan dari apa yang mereka berikan pada kamu.

Kemampuan negoisasi dan komunikasi menjadi hal yang sangat penting dalam tips ini.

6.    Sistem dropship juga bisa menjadi pilihan bisnis tanpa modal besar yang bisa kamu lakukan. Hampir sama seperti reseller, namun kamu tidak perlu meluangkan tempat untuk menampung barang dagangan.

Tugas kamu hanyalah mendapatkan konsumen yang memberikan pesanan lantas memberikan pesanan tersebut pada pemilik barang untuk dikirimkan langsung ke alamat konsumen. Cara kerja yang cukup praktis dan banyak diminati oleh kalangan ibu rumah tangga serta mahasiswi saat ini.

7.    Tips terakhir untuk mendapatkan modal agar bisa mendirikan bisnis adalah dengan meminjam uang kepada bank.

Bukan sebuah perkara yang mudah bahkan bisa dibilang cukup rumit mengingat proses yang dibutuhkan mulai dari permohonan pinjaman hingga cairnya pinjaman memakan waktu cukup lama dan proses yang panjang. Namun pinjaman yang ditujukan pada bisnis UMKM kini semakin banyak dan bisa kamu manfaatkan.

Tidak ada yang mudah dari sebuah permulaan bisnis. Ada hal-hal yang harus dikorbankan sebagai modal untuk membangun usaha yang kamu rintis.

Namun, kunci dari keberhasilan sebuah bisnis adalah konsistensi dan kerja keras dalam membangun dan mempertahankan usaha bisnis kamu.

Tanpa itu semua, modal yang sudah kamu miliki tidak bisa berbuah dan menghasilkan keuntungan sebagaimana yang kamu harapkan pada saat masih membayangkan bisnis kamu sendiri.

Ide Dan Peluang Dalam Kewirausahaan

Ide Kewirausahaan

Nilai suatu barang atau produk dapat diciptakan melalui:

  • Inovasi

Keberhasilan wirausaha dicapai apabila wirausaha menggunakan produk, proses, dan jasa-jasa inovasi sebagai alat untuk menggali perubahan.

  • Mengubah tantangan menjadi peluang

Menciptakan permintaan melalui penemuan baru (market driven).

Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan pasar. Dalam mengevaluasi ide, wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang mungkin terjadi dengan cara:

  • Pengurangan resiko melalui strategi yang proaktif
  • Penyebaran resiko pada aspek yang paling mungkin
  • Pengelolaan resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat

Ada tiga resiko yang perlu dievaluasi, yaitu:

  • Resiko pasar atau resiko persaingan, terjadi akibat adanya ketidakpastian pasar
  • Resiko finansial, terjadi akibat rendahnya hasil penjualan dan tingginya biaya
  • Resiko teknik, terjadi akibat kegagalan teknik

Bagaimana ide dapat menjadi peluang, ada beberapa cara untuk melakukannya yaitu:

  • Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metoda yang lebih baik untuk dapat memenuhi kepuasan pelanggan
  • Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru
  • Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi, bagaimana pekerjaan dilakukan atau dimodifikasi cara melakukan suatu pekerjaan

Sumber-sumber Potensial Peluang

Proses penjaringan ide disebut screening yang merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk atau jasa riil. Adapun langkah-langkah dalam penjaringan ide (screening) ide dapat dilakukan dengan cara Menciptakan produk baru dan berbeda, mengamati pintu peluang, analisis produk dan proses produksi secara mendalam, menaksi biaya awal, dan memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi.

Menciptakan Produk Baru dan Berbeda

Produk dan jasa yang dibuat harus menciptakan nilai bagi pembeli, untuk itu wirausaha harus benar-benar mengenal perilaku konsumen di pasar.

Ada dua unsur pasar yang perlu diperhatikan:

  • Permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan
  • Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa

Kemampuan untuk memperoleh peluang, sangat bergantung pada kemampuan wirausaha untuk menganalisis pasar, yang meliputi aspek:

  • Analisis demografi pasar
  • Analisis serta tingkah laku pesaing
  • Analisis keunggulan bersaing pesaing dan kevakuman pesaing yang dapat dianggap dapat menciptakan peluang
Mengamati Pintu Peluang

Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya:

  • Kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru
  • Pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru
  • Dukungan keuangan
  • Keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar

Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan modal barunya.

Pintu peluang usaha baru dapat diperoleh dengan cara (Zimmerer):

  • Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat
  • Kerugian teknik harus rendah
  • Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya
  • Pesaing tidak memiliki teknologi yang canggih
  • Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya
  • Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumbe-sumber untuk menghasilkan produk barunya
Memperhitungkan Resiko yang Mungkin Terjadi

Resiko pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisi pasarnya:

  • Kesamaan dan keunggulan produk yang dikembangkan pesaing
  • Tingkat keberhasilan yang dicapai pesaing dalam pengembangan produknya
  • Seberapa besar dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru

Resiko teknik adalah kegagalan dalam proses pengembangan produk. Sedangkan resiko finansial adalah kegagalan yang timbul akibat ketidakcukupan dana.

Bekal Pengetahuan dan Kompetensi Kewirausahaan

Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Komptensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman.

Wirausahawan adalah seseorang  yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi, ia memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.

Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut tercermin dalam:

  • Kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start-up)
  • Kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative)
  • Kemampuan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity)
  • Kemampuan dan keberanian untuk menanggung resiko (risk bearing)
  • Kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya

Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk:

  • Menghasilkan produk atau jasa baru
  • Menghasilkan nilai tambah baru
  • Merintis usaha baru
  • Melakukan proses/teknik baru
  • Mengembangkan organisasi baru

Merintis Usaha Baru Dan Model Pengembangannya

Cara Untuk Memasuki Dunia Usaha

Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk memulai suatu usaha atau memasuki dunia usaha:

  • Merintis usaha baru (starting)
    1. Perusahaan milik sendiri (sole proprietorship), bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola sendiri oleh seseorang.
    2. Persekutuan (partnership), suatu kerjasama (aosiasi) dua orang atau lebih yang secara bersama-sama menjalankan usaha bersama.
    3. Perusahaan berbadan hukum (corporation), perusahaan yang didirikan atas dasar badan hukum dengan modal saham-saham.
  • Dengan membeli perusahaan orang lain (buying)
  • Kerjasama manajemen (franchising)

Merintis Usaha Baru

Wirausaha adalah seseorang yang mengorganisir, mengelola, dan memiliki keberanian menghadapi resiko.

Sebagai pengelola dan pemilik usaha (business owner manager) atau pelaksana usaha kecil (small business operator), ia harus memiliki:

  • Kecakapan untuk bekerja
  • Kemampuan mengorganisir
  • Kreatif
  • Lebih menyukai tantangan

Menurut hasil survei Peggy Lambing:

  • Sekitar 43% responden (wirausaha) mendapatkan ide bisnis dari pengalaman yang diperoleh ketika bekerja di beberapa perusahaan atau tempat-tempat profesional lainnya.
  • Sebanyak 15% responden telah mencoba dan mereka merasa mampu mengerjakannya dengan lebih baik.
  • Sebanyak 11% dari wirausaha yang disurvei memulai usaha untuk memenuhi peluang pasar, sedangkan 46% lagi karena hobi.

Menurut Lambing ada dua pendekatan utama yang digunakan wirausaha untuk mencari peluang dengan mendirikan usaha baru:

  • Pendekatan ”in-side out” atau ”idea generation” yaitu pendekatan berdasarkan gagasan sebagai kunci yang menentukan keberhasilan usaha.
  • Pendekatan ”the out-side in” atau “opportunity recognition” yaitu pendekatan yang menekankan pada basis ide merespon kebutuhan pasar sebagai kunci keberhasilan.

Berdasarkan pendekatan ”in-side out”, untuk memulai usaha, seseorang calon wirausaha harus memiliki kompetensi usaha. Menurut Norman Scarborough, kompetensi usaha yang diperlukan meliputi:

  • Kemampuan teknik
  • Kemampuan pemasaran
  • Kemampuan finansial
  • Kemampuan hubungan

Dalam merintis usaha baru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:

  • Bidang dan jenis usaha yang dimasuki.
    Beberapa bidang usaha yang bisa dimasuki, diantaranya:
    1. Bidang usaha pertanian (pertanian, kehutanan, perikanan, dan perkebunan).
    2. Bidang usaha pertambangan (galian pasir, galian tanah, batu, dan bata).
    3. Bidang usaha pabrikasi (industri perakitan, sintesis).
    4. Bidang usaha konstruksi (konstruksi bangunan, jembatan, pengairan, jalan raya).
    5. Bidang usaha perdangan (retailer, grosir, agen, dan ekspor-impor).
    6. Bidang jasa keuangan (perbankan, asuransi, dan koperasi).
    7. Bidang jasa perseorangan (potong rambut, salon, laundry, dan catering).
    8. Bidang usaha jasa-jasa umum (pengangkutan, pergudangan, wartel, dan distribusi).
    9. Bidang usaha jasa wisata (usaha jasa parawisata, pengusahaan objek dan daya tarik wisata dan usaha sarana wisata).
  • Bentuk usaha dan kepemilikan yang akan dipilih
    Ada beberapa kepemilikan usaha yang dapat dipilih, diantaranya perusahaan perseorangan, persekutuan (dua macam anggota sekutu umum dan sekutu terbatas), perseroan, dan firma.
  • Tempat usaha yang akan dipilih
    Dalam menentukan tempat usaha ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, diantaranya:
    1. Apakah tempat usaha tersebut mudah dijangkau oleh konsumen atau pelanggan maupun pasar?
    2. Apakah tempat usaha dekat dengan sumber tenaga kerja?
    3. Apakah dekat ke akses bahan baku dan bahan penolong lainnya seperti alat pengangkut dan jalan raya
  • Organisasi usaha yang akan digunakan.
  • Kompleksitas organisasi usaha tergantung pada lingkup atau cakupan usaha dan skala usaha. Fungsi kewirausahaan dasarnya adalah kreativitas dan inovasi, sedangkan manajerial dasarnya adalah fungsi-fungsi manajemen. Semakin kecil perusahaan maka semakin besar fungsi kewirausahaan, tetapi semakin kecil fungsi manajerial yang dimilikinya.
  • Lingkungan usaha
    Lingkungan usaha dapat menjadi pendorong maupun penghambat jalannya perusahaan. Lingkungan yang dapat mempengaruhi jalannya usaha/perusahaan adalah lingkungan mikro dan lingkungan makro.
    Lingkungan mikro adalah lingkungan yang ada kaitan langsung dengan operasional perusahaan, seperti pemasok, karyawan, pemegang saham, majikan, manajer, direksi, distributor, pelanggan/konsumen, dan lainnya.
    Lingkungan makro adalah lingkungan diluar perusahaan yang dapat mempengaruhi daya hidup perusahaan secara keseluruhan, meliputi lingkungan ekonomi, lingkungan teknologi, lingkungan sosial, lingkungan sosiopolitik, lingkungan demografi dan gaya hidup.

Membeli Perusahaan yang sudah didirikan

Banyak alasan mengapa seseorang memilih membeli perusahaan yang sudah ada daripada mendirikan atau merintis usaha baru, antara lain:

  • Resiko lebih rendah
  • Lebih mudah
  • Memiliki peluang untuk membeli dengan harga yang dapat ditawar

Membeli perusahaan yang sudah adaa juga mengandung permasalahan, yaitu:

  • Masalah eksternal, yaitu lingkungan misalnya banyaknya pesaing dan ukuran peluang pasar
  • Masalah internal, yaitu masalah-masalah yang ada dalam perusahaan, misalnya image atau reputasi perusahaan.

Franchising (Kerjasama Manajemen/Waralaba)

Franchising adalah kerjasama manajemen untuk menjalankan perusahaan cabang/penyalur. Inti dari Franchising adalah memberi hak monopoli untuk menyelenggarakan usaha dari perusahaan induk.

Franchisor adalah (perusahaan induk) adalah perusahaan yang memberi lisensi, sedangkan franchise adalah perusahaan pemberi lisensi (penyalur atau dealer).

BentukKelebihanKekurangan
Merintis usahaGagasan MurniBebas beroperasiFleksibel dan mudah penggunaanPengakuan nama barangFasilitas inefisienPersaingan kurang diketahui
Membeli perusahaanKemungkinan suksesLokasi sudah cocokKaryawan dan pemasok biasanya sudah mantapSudah siap operasiPerusahaan yang dijual biasanya lemahPeralatan tak efisienMahalSulit inovasi
Kerjasama manajemenMendapat pengalaman dalam logo, nama, metoda teknik produksi, pelatihan dan bantuan modalPenggunaan nama, Merek yang sudah dikenalTidak mandiriKreativitas tidak berkembangMenjadi independen, terdominasi, rentan terhadap perubahan franchisor

Pengelolaan Usaha Dan Strategi Kewirausahaan

Perencanaan usaha 
Langkah pertama setelah memilki ide untuk memulai usaha didapat, maka yang harus dilakukan selanjutnya adalah membuat perencanaan. Hal ini berguna sebagai persiapan awal yang mana memiliki dua fungsi yaitu: sebagai pedoaman untuk mencapai keberhasilan manajemen usaha dan sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari luar.
Pengertian dari perencanaan usaha adalah suatu cetak biru tertulis berisikan misi, usulan, operasional, rincian financial, strategi, peluang usaha yang mungkin diraih dan kemampuan serta keterampilan pengelolaanya.
Menurut Zimmerer (1993: 331) ada beberapa unsur yang harus ada dalam perencanaan usaha, yaitu: 
1. ringkasan pelaksanaan
2. profil usaha
3. strategi usaha
4. produk dan jasa
5. strategi pemasaran
6. analisis pesaing
7. ringkasan karyawan dan pemilik
8. rencana operasional
9. data financial
10. proposal/ usulan pinjaman
11. jadwal operasional
sedangkan menurut Peggy Lambing (2000: 131), perencanaan bisnis memuat sejumlah topic, yang meliputi:
1. ringkasan eksekutif
2. pernyataan misi
3. lingkungan usaha
4. perencanaan pemasaran
5. tim manajemen
6. data financial
7. aspek-aspek legal
8. jaminan asuransi
9. orang-orang penting
10. pemasok
11. resiko
Setelah membuat ringkasan eksekutif, langkah berikutnya adalah menentukan misi usaha yang mengambarkan maksud-maksud usaha dan filosofi manajemen perusahaan. Selain itu diperlukan membuat format rinkasan eksekutif seorang calon pengusaha juga harus membuat usulan atau proposal usaha. Usulan usaha dimaksudkan untuk mengajukan dana kepada penyandang dana, seperti investor, banker, dan lembaga keuangan lainnya yang siap membantu perusahaan.
Bebebrapa aspek yang biasanya dimuat dalam proposal usaha meliputi:
1. manajemen usaha
2. pemasaran
3. produksi/ operasional
4. keuangan perusahaan
 Pengelolaan Keuangan
Ada tiga aspek yang harus diperhatikan dalam pengelolaan keuagan, yaitu::
1) Aspek Sumber Dana
sumber-sumber keuangan perusahaan ditimjau dari asalnya, sumber dana perusahaan dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
a. dana yang berasal dari perusahaan yang disebut pembelanjaan internal. Penggunaan dana ini merupakan cara yang paling mudah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan, sebab tinggal mengambil dana yang sudah tersedia di perusahaan. Oleh karena sumber dana interen biasanya sangat terbatas, maka dalam pengunaannya harus diperhatikan tentang biaya kesempatan (opportunity cost), yaitu peluang yang hilang akibat pengunaan lain atau penerimaan yang seharusnya diterima tetapi hilang akibat pengunaan sumber-sumber tersebut dalam operasi perusahaan. Misalnya: bunga dana milik sendiri atau sewa gedung milik sendiri ynag seharusnya diterima, hilang akibat dana atau gedung tersebut digunakan dalam perusahaan. Bunga atua sewa yang seharusnya diterima oleh pemiliknya tersebut seharusnya dihitung sebagai biaya perusahaan.
b. Dana yang berasal dari luar perusahaan, disebut pembelanjaan eksternal. Sumber dana ekstern mencakup:
• Dana dari pemilik atau penyertaan. Dalam perusahaan harus adanya pemisah yang tegas antara dana milik pribadi atau pembelanjaan sendiri (misalnya saham) dengan milik perusahaan.
• Dana yang berasal dari utang/ pinjaman baik jangka pendek maupun jangka panjang, atau disebut pembelanjaan asing. Sumber dana ekstern diantaranya kredit jangka pendek(kredit rekening Koran, kredit penjual,/ pembeli, askep) dan kredit jangka panjang (hipotik, obligasi, kredit bank, dan kredit dari Negara lain).
• Dana bantuan program pemerintah pusat dan daerah.
• Dana dari teman atau keluarga yang ingin menanamkan modalnya.
• Dana ventura, yaitu dana dari perusahaan yang ingin menginvestasikan dananya pada perusahaan kecil yang memiliki potensi. 
2) aspek rencana dan penggunaan dana.
Ada bebebrapa aspek yang harus diperhatikan dalam merancang penggunaan biaya, biaya:
• buiaya awal
• proyeksi/ rancangan keuangan, yang mencakup: Neraca harian (Balance Sheet), Laporan Laba Rugi (Income Statements), Laporan Arus Kas (Cash Flow Statements).
• Analisis pulang pokok (Break-Even Analysis), biaya awal (start-up cost) adalah biaya yang diperlukan ketika perusahan akan berdiri. Biaya awal perusahaan yang baru berdiri pada umumnya meliputi:
Biaya awal yang tidak terduga (unik), Biaya administrasi (gaji karyawan dan peralatan kantor), Biaya (sewa) bagunan, Biaya asuransi, Biaya tambahan atau biaya secara umum.
Sebagai ilustrasi bagi perusahaan baru, perkiraan keseluruhan biaya awal perusahaan atau estimasi biaya perusahaan yang diperlukan. 

3) aspek pengawasan atau pengendalian keuangan.

 Teknik dan Strategi Pemasaran
Setelah memahami perencanaan usaha, langkah selanjutnya adalah mempelajari dan melatih bagaimana barang dan jasa yang dihasilkan itu dipasarkan (Distribusi). Sesuai dengan devinisi pemasaran itu sendiri yaitu: kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen (probe/ search), menghasilkan barang dan jasa sesuai deangan kebutuhan dan keinginan konsumen (product), menentukan tingkat harga (price), mempromosikannya agar produk dikenal konsumen (promotion), dan mendistribusikan produk ketempat konsumen (place), maka tujuan pemasaran adalah bagaimana agar barang dan jasa yang dihasilkan disukai, dibutuhkan, dan dibeli oleh konsumen (J. Supranto, 1993).
Ini berarti bahwa dalam pemasaran haruslah diawali dengan riset pemasaran, yaitu untuk meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen. Sesuai dengan tujuan pemaasaran maka inti dari pemasaran yaitu menciptakan nilai yang lebih tinggi dibandingkan nilai yang diciptakan oleh pesaing bagi konsumen. Strategi usaha yang yang cocok dengan konsep tersebut adalah memproduksi barang dan jasa apa bisa dijual dan bukan menjual barang dan jasa yang bisa diproduksi. Prinsip dasar dari pemasaran adalah menciptakan nilai bagi langganan (customer value), keunggulan bersaing (competitive advantages), dan fokus pemasaran. Tujuan pemasaran bukanlah untuk mendapatkan langganan, akan tetapi memperbaiki situasi bersaing.
1) Perencanaan Pemasaran
Pembahasan tentang strategi perusahaan tidak bias terlepas dari perencanaan, arahan, atau acuan gerak langkah perusahaan untuk mencapai suatu tujuan. Ada beberapa langkah dalam merencanakan pemasaran bagi usaha baru, yaitu:
1. Menentukan kebutuhan dan keinginan pelanggan
2. Memilih pasar sasaran khusus (pasar individual/ individual market, pasar khusus/ niche market, segmentasi pasar/ market segmentation)
3. Menempatkan strategi pemasaran dalam persaingan
4. Memilih strategi pemasaran

2) Bauran Pemasaran
1. Penelitian dan pengembangan pasar (Probe)
Langkah dalam kegiatan pemasaran adalah meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen, berapa jumlahnya, bagaimana daya belinya, dimana tempat konsumennya, dan berapa permintaannya, semuanya merupakn informasi penting bagi pemasaran produk baru. 
2. berorientasi pada konsumen
usaha baru yang berhasil pada umunya memusatkan perhatian pada pengembangan sikap yang berorientasi pada kepuasan pemilik kepentingan (Stakeholder satisfaction).
3. Kualitas
Agar berhasil dalam persainagn global sangatlah penting bagi perusahaan untuk mmeperhatikan kulitas barang dan jasa serta pelayanan. Perbaikan kualitas tersebut terangkum dalam (Total Quality Managenent/ TQM). Menurut Zimmerer (1996) ada lima komponen kualitas yang secara berurutan perlu diperhatikan, yaitu:
• Ketepatan (Realibity), yaitu rat-rat kelalaian/ pengabaian.
• Daya tahan (Durability), yaitu berapa lama barang dan jasa tersebut dapat dipakai/ bertahan.
• Mudah digunakan (easy of use), yaitu barang dan jasa tersebut harus mudah untuk digunakan.
• Nama merek yang terkenal dan dipercaya (Known and trusted brand name).
• Harga yang relative murah. 
4. Kenyamanan
Untuk mengetahui kenyamanan dapat dilakukan dengan cara meminta informasi kepada pelanggan.
5. Inovasi
Inovasi merupakan kunci keberhasilan bagi usaha baru. Perubahan pasar yang sangat cepat dan persainagn yang kompleks menuntuk inovasi yang terus menerus, hal itu akan menjadi kekuatan bagi wirausahawan dalam meraih sukses usahanya. Bebebrapa bentuk inovasi yang lazim dan terkenal antara lain bentuk baru, perbedaan teknik/ cara, dan pendekatan baru dalam memperkenalkannya. 
6. Kecepatan
Kecepatan merupakan kekuatan dalam persainagn. Dengan kecepatan berarti mengurangi biaya, meningkatkan kualitas, dan memenuhi permintaan pasar. Secara filosofis, kecepatan disebut Time Commpression Mangement (TCM).
7. Pelayanan dan kepuasan pelanggan

8. Produk (Tahap pengembangan, Tahap pengenalan, Tahap pertumbuhan penjualan, Tahap kematangan, Tahap kejenuhan, Tahap penurunan)
9. Tempat
10. Harga
11. Strategi pemasaran: Bagi usaha baru 
12. Tehnik penentuan harga : Untuk produk baru
13. Tehnik penentuan harga: Untuk barang konsumsi
14. Tehnik penentuan harga: Untuk barang industri
15. Tehnik penentuan haraga: Untuk jasa
16. Alat-alat penentuan harga
17. Promosi
3) Kiat pemasaran usaha baru
Bila kita tidak mengetahui barang dan jasa yang akan kita jual, kita terlebih dahulu harus melakukan survei untuk mendapatkan informasi mengenai: 
1. Peluang pasar
Peluang pasar dapat dilihat dengan cara mengamati konsumen. Fokus pengamatan tersebut adalah: 
• Barang dan jasa apa yang paling dibutuhkan konsumen
• Berapa banyak yang mereka butuhkan?
• Kualitas yang mana yang paling tepat?
• Berapa banyaknya?
Untuk melihat ada tidaknya peluang pasar yang dituju, ada beberapa langkah yang harus diperhatikan:
• Amati kebutuhan apa yang paling banyak diperlukan oleh masyarakat.
• Kapan saja mereka membutuhkan barang, misalnya setiap saat sering dibutuhkan, kadang-kadang dibutuhkan atau jarang dibutuhkan.
• Lihat karakteristik konsumen baik dari segi jenis kelamin, usia, pekerjaan, maupun pendidikan.
• Bagainama daya beli (kemampuan bayar) Konsumen. Perlu diperhatikan adalah pendapatan masyarakat. 
• Lihat ada pesaing atau tidak. Bila ada, peluang pasar apa yang belum digarap oleh pesaing. 
2. Tempat yang tepat
Carilah tempat memasarkan barang yang cocok. Misalnya, ditempat yang ramai dan dikunjungi dilewati orang seperti ditempat pariwisata, dipasar umu, didekat lalu lintas jalam raya, dsb.
3. Banyaknya barang yang dibutuhkan
Berapa banyak barang atau jasa yang dibutuhkan oleh konsumen rata-rata per hari (dengan perkiraan).
4. Target yang hendak dicapai
Misalnya, untuk mengejar keuntungan, untuk meraih pelanggan rutin, untuk meraih pelanggan temporer, atau hanya sekedar laku terjual dalam rangka meraih konsumen baru. 
5. Fungsi-fungsi pemasaran usaha baru
Ada beberapa kegiatan dalam lingkup peamsaran, yakni:
• Pembelian, yaitu memberi barang yang akan kita jual kembali.
• Penyimpanan (Penggudangan)
• Sortir dan Pengemasan, yaitu dilakukan dalam bentuk dan warna yang menarik, aman dari perubahan bentuk, warna, sifat, ukuran dan standar kualitas.
• Penjualan, dapt dilakukan dengan cara: Langsung mendatangui konsumen, Menunggu kedatangan konsumen, Melayani pemesanandan kontrak produksi.
 Teknik Pengembangan Usaha
a) Peningkatan Skala Ekonomis
Cara ini dapat dilakukan dengan menambah skala produksi, tenaga kerja, teknologi, system distribusi dan tempat usaha
b) Perluasan Cakupan Usaha 
Cara ini bisa dilakukan dengan menambah jenis usaha baru, produk dan jasa baru yang berbeda dari yang sekarang diproduksi (diversifikasi), serta dengan teknologi yang berbeda.
Lingkup usaha ekonomis dapat didefinisikan sebagai suatu diversifikasi usaha ekonomis yang ditandai oleh total biaya produksi gabunagn (joint total production cost) dalam memproduksi dua atau lebih jenis produk secara bersama-sama adalah lebih kecil dari pada penjumlahan biaya produksi masing-masing produk itu apabila diproduksi secara terpisah.

2. MANAJEMEN DAN STRATEGI KEWIRAUSAHAAN
 Manajemen Kewirausahaan
Para wirausaha menggunakan proses inovasi sebagai alat pemberdayaan sumber-sumber untuk menciptakan suatau nilai barang dan jasa. Proses inovasi dikendalikan oleh kreativitas. Kreativitas merupakan mata rantai antara pengetahuan pengenalan cara baru untuk mengombinasikan sumber-sumber dan proses pengembangan pengetahuan secara sistematis ke dalam suatu inovasi yang digunakan di pasar.
Manajemen wirausaha menyangkut semua memuatan perusahaan yang menjamin bahwa usahanya betul-betul eksis. Bila usaha baru ingin berhasil, maka wirausaha harus memiliki kompetensi, diantaranya:
1) Focus pada pasar, buakn pada teknologi
2) Buat ramalan pendanaan untuk menghindari tidak terbiayainya perusahaan.
3) Bangun tim manajemen, bukan menonjolkan perorangan (not a “one person” show).
4) Beri peran tertentu, khusus bagi wirausaha penemu.
Jika manajemen lewirausahaan menyangkut lingkungan internal perusahaan keputusan-keputusan taktis), maka strategi kewirausahaan menyangkut kesesuaian kemampuan internal dan aktivitas perusahaan denagn lingkungan eksternal, di man aperusahaan harus bersaing dengan menggunakan keputusan-keputusan strategis. Dalam melakukan strategi usahanya, wirausahanya biasanya mengunakna salah satu strategi dari empat strategi, sebagai berikut:
• Berada pertama di pasar dengan produ dan jasa baru.
• Posisikan produk dan jasa baru tersebut pada relung pasar (niche market) yang tidak terlayani.
• Fokuskan barang dan jasa pada relung kecil tetapi bias bertahan.
• Mengubah karakteristik produk, pasar atau industri.
Dengan demikian, perusahaan dapat bersaing apabila secara konsisten dan berkesinambungan memperbaiki produk, barang dan jasa atau proses itu sendiri.
 Strategi Kewirausahaan
pada umumnya perusahaan kecil yang berhasil secara berkesinambungan dan dapat bersaing secara unggul memiliki keunggulan dalam bidang teknik, produk yang unik, dan memiliki cakupan distribusi geografis pasar yang terbatas.
1) Strategi bagi pemimpin pasar
Apabila perusahaan telah memiliki peluang pasar yang besar seperti pada masa pertumbuhan, maka strateginya:
• Bersikap menyerang dan agresif untuk mempertahankan pangsa pasar.
• Bersikap bertahan dan tidak terlalu agresif yang bertujuan untuk menenmukan keunggulan bersaing dan secara bertahap dapat membnagun hambatan masuk kesegmen pasar yang dipilih untuk bersaing.
• Tidak boleh ada anggapan bahwa perusahaan yang berahsil tidak memiliki tantangan.
2) Strategi bagi bukan pemimpin pasar
Perusahaan yang memasuki tahap pertumbuhan yang memiliki posisi kuat, (bukan pemimpin pasar) di pasar, memiliki strategi tertentu. Akan tetapi strataegi ini bukan untuk bersaing denag pemimpin pasar. Strategi ini dilakukan dengan cara:
• Secara agresif mengunakan kompetensi terbaik untuk meraih peluang pasar, sehingga tidak tertandingi oleh pesaing.
• Mengembnagkan strategi sebagai pengikut. Dalam kondisi ekonomi yang baik, perusahaan yang mengikuti strategi ini bias berhasil.
3) Strategi yang lain
Banyak strategi yang dilakukan wirausahawan pada tahap pertumbuhan, diantaranya:
• Pertahanan bersaing. Dalam hal ini pengembangn produk dan perluasan pelayanan perusahaan harus selalu dinamis dan memosisikan perusahaan dalam keadaan kritis.
• Mencoba produk yang akan menjadi andalan utama yang baru (big hitter), dan tidak berkonsentrasi pada perbaikan keberhasilan produk yang sudah ada.
• Mengambil langkah positif dan proaktif untuk menguasai manajer kunci dan ahli teknik professional yang selalu diikutsertakan dalam pembentukan keberhasilan perusahaan.
 Memelihara Semangat Wirausaha
untuk mendorong perilaku kreatif agar wirausaha memperoleh keuntungan dipasar dapat dilakukan dengan cara:
1) Mendidik wirausaha tentnag pelayanan perusahaankhususnya tentnag alasan mereka membeli produk dan jasa, tentang masalah yang dihadapi pelanggan, dan tentang apa kebutuhan serta keinginan yang spesifik dari pelanggan.
2) Mendidik wirausaha tentnag nilai-nilai perbaikan produk dan pemasarannya, tentnag proses distribusi dan perbaiakn teknik produksinya untuk dapat bersaing.
3) Menciptakan iklim kerja yang positif yang mendorong terciptanya ide-ide baru.

FUNGSI DAN MODEL PERAN WIRAUSAHA

Menurut Roopke dikutip Suryana (2001)  profil wirausaha dapat dijabarkan sebagai berikut.                    

  1. 1.      Kewirausahaan Rutin (Wirt)

Wirausaha yang melakukan kegiatan sehari-harinya cenderung menekankan pada pemecahan masalah dan perbaikan standar prestasi tradisional. Fungsi wirausaha rutin adalah mengadakan perbaikan-perbaikan terhadap standar tradisional, bukan penyusunan dan pengalo-kasian sumber-sumber. Wirausaha ini berusaha untuk menghasilkan barang, pasar, dan teknologi.

  1. 2.      Kewirausahaan Arbitase

Wirausaha yang selalu mencari peluang melalui kegiatan penemuan (pengetahuan) dan pemanfaatan (pembukaan). Kegiatan kewirausahaan ini tidak perlu melibatkan pembuatan barang dan tidak perlu menyerap dana pribadi wirausaha, kegiatan-nya adalah spekulasi dalam memanfaatkan perbedaan harga jual dan harga beli.

  1. 3.      Kewirausahaan Inovatif

Wirausaha dinamis yang menghasilkan ide-ide dan kreasi-kreasi baru yang berbeda, ia merupakan promotor, tidak saja dalam memperkenalkan teknik dan produk baru, tetapi juga dalam pasar dan sumber pengadaan (pembekalan), peningkatan teknik manajemen, dan metode distribusi baru. Ia mengadakan proses dinamis pada produk, proses, hasil, sumber pembekalan, dan organisasi yang baru. 

B.     Fungsi Makro dan Mikro Wirausaha

Wirausaha mempunyai dua fungsi, kedua fungsi tersebut adalah fungsi makro dan fungsi mikro.

  1. 1.      Fungsi Makro

Secara makro wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali, dan pemacu

perekonomian suatu bangsa. Di amerika serikat, eropa barat, dan negara-negara diasia, kewirausahaan menjadi kekuat-an ekonomi negara tertentu, sehingga negara-negara itu menjadi kekuatan ekonomi dunia yang kaya dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi. Hasil-hasil dari penemuan ilmiah, penelitian, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi rekayasa telah menghasilkan kreasi-kreasi baru dalam produk barang dan jasa-jasa yang berskala global, yang merupakan hasil dari proses dinamis wirausaha yang dinamis. Bahkan para wirausahalah yang berhasil menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Peranan wirausaha melalui usaha kecilnya tidak diragukan lagi, karena ;

  1. Usaha kecil dapat memperkokoh pereko-nomian nasional melalui berbagai keterkaitan usaha, seperti fungsi pemasok, fungsi produksi, fungsi penyalur, dan pemasar bagi hasil produk-produk industri besar.
  2. Usaha kecil dapat meningkatkan efisiensi ekonomi khususnya dalam menyerap sumber daya yang ada, dapat menyerap tenaga kerja lokal, sumber daya lokal, dan meningkatkan sumber daya manusia menjadi wirausaha-wirausaha yang tangguh.
  3. Usaha kecil dipandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan nasional, alat pemerataan berusaha, dan pemerataan pendapatan, karena jumlahnya tersebar baik di perkotaan maupun di pedesaan.
  1. 2.      Fungsi Mikro

Secara mikro peran wirausaha adalah penanggung risiko dan ketidakpastian, mengombinasikan sumber-sumber ke dalam cara yang baru dan berbedauntuk menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru. Dalam melakukan fungsi mikronya menurut marzuki usman (1977) secara umum wirausaha memiliki dua peran, yaitu sebagai penemu (innovator) dan sebagai perencana (planner).

  1. a.      Innovator

Wirausaha berperan dalam menemukan dan menciptakan ;

1)      Produk baru (the new product)

2)      Teknologi baru (the new technologi)

3)      Ide-ide baru (the new image)

4)      Organisasi usaha baru (the new organization)

  1. b.      Planner

Wirausaha berperan dalam merancang ;

1)      Perencanaan usaha (corporate plan)

2)      Strategi perusahaan (corporate strategy)

3)      Ide-ide dalam perusahaan (corporate image)

4)      Organisasi perusahaan (corporate organi-zation)

  1. Kewirausahaan Dalam Konteks Global

Dalam konteks persaingan global yang semakin terbuka sekarang ini, banyak tantangan yang harus dihadapi.

Setiap negara dan bangsa harus bersaing dengan menonjolkan keunggulan sumber dayanya, negara-negara yang unggul dalam sumber dayanya akan memenangkan persaingan.

Sebaliknya negara-negara yang tidak memiliki keunggulan bersaing dalam sumber dayanya akan kalah dalam persaingan dan tidak akan banyak kemajuan yang dicapainya.

Negara-negara yang memiliki keunggulan bersaing adalah negara yang dapat memberdayakan sumber daya ekonominya dan dapat memberdayakan sumber daya manusianya secara nyata.

Sumber ekonomi dapat diberdayakan apabila sumber daya manusia memiliki keterampilan kreatif dan inovatif.

Diindonesiasumber daya manusia betul-betul menghadapi tantangan dan persaingan yang kompleks, tantangan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

Prosess Entrepreneur

Tahap-tahap Kewirausahaan

Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha :

  1. Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan franchising. Juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri / manufaktur / produksi atau jasa.
  2. Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap “jalan”, tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek : pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.
  3. Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi
  4. Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.

Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave (1996 : 3), proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut membentuk locus of control, kreativitas, keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadi wirausaha yang besar. Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang bersal dari individu, seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang mempengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu, inovasi berkembangan menajdi kewirausahaan melalui proses yang dipengrauhi lingkungan, organisasi dan keluarga (Suryana, 2001 : 34).

Secara ringkas, model proses kewirausahaan mencakup tahap-tahap berikut (Alma, 2007 : 10 – 12) :

  1. proses inovasi
  2. proses pemicu
  3. proses pelaksanaan
  4. proses pertumbuhan

Berdasarkan analisis pustaka terkait kewirausahaan, diketahui bahwa aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam melakukan wirausaha adalah :

  • mencari peluang usaha baru : lama usaha dilakukan, dan jenis usaha yang pernah dilakukan
  • pembiayaan : pendanaan – jumlah dan sumber-sumber dana
  • SDM : tenaga kerja yang dipergunakan
  • kepemilikan : peran-peran dalam pelaksanaan usaha
  • organisasi : pembagian kerja diantara tenaga kerja yang dimiliki
  • kepemimpinan : kejujuran, agama, tujuan jangka panjang, proses manajerial (POAC)
  • Pemasaran : lokasi dan tempat usaha

THE CREATIVITY

1. Memiliki Rasa Percaya Diri

Memiliki Kepercayaan diri yang kuat, ketidaktergantungan terhadap orang lain.

2.Berorientasi pada Tugas dan Hasil

Maksudnya adalah Seorang wirausaha harus mempunyai sikap tanggung jawab pada tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Ia juga harus bertanggung jawab pada hasil dari tugas yang dibebankannya.3. Berani Menanggung RisikoBerani menanggung resiko berhubungan dengan sikap keinginan untuk bertanggung jawab. Para wirausahawan siap menanggung resiko atas segala tindakan yang diambilnya. Dalam bertindak, wirausahawan akan memikirkan tindakannya secara matang, sehingga risiko yang akan muncul akibat tindakannya dapat diperkirakan.

4. Memiliki Jiwa Kepemimpinan

Kepemimpinan sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha untuk memimpin anak-anak buahnya atau pegawainya. Seseorang tidak akan bisa menjadi seorang wirausaha bila ia tidak bisa memimpin, baik memimpin diri sendiri maupun memimpin orang lain.

5. Keorisinalan

Sifat Orisinal tentu tidak selalu ada pada diri seseorang. Orisinal berarti tidak hanya mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinal, ada kemampuan untuk melaksanakan sesuatu.

6. Berorientasi ke Masa Depan

Seseorang wirausaha harus- lah mempunyai visi ke depan apa yang hendak ia lakukan? Apa yang ingin dicapai? Sebuah usaha bukan didirikan hanya untuk sementara, tetapi untuk selamanya. Oleh sebab itu, seorang wira- usaha akan menyusun perencanaan (planning) dan strategi yang matang agar jelas langkah- langkah yang akan dilaksanakan.

 7. Jujur dan Tekun

Untuk menjadi seorang wirausaha juga dibutuhkan sikap jujur dan tekun. Jujur terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan pegawai-pegawainya. Tekun dalam mencari ide-ide baru yang lebih kreatif dari ide-ide yang sudah ada dan tekun dalam merintis usahanya yang baru akan mulai berkembang.

8. Memiliki Kreativitas Tinggi

Kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada. Rahasia kewirausahaan dalam menciptakan nilai tambah barang dan jasa terletak pada penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan meraih peluang yang dihadapi setiap hari.

9. Selalu Memiliki Komitmen dalam Pekerjaan, Etos Kerja dan Tanggung Jawab

Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya dan tekad yang bulat didalam mencurahkan semua perhatiannya pada usaha yang digelutinya. Dalam menjalankan usahanya tersebut, seorang wirausaha yang sukses terus memiliki tekad yang menggebu-gebu dan memiliki semangat yang tinggi dalam mengembangkan usahanya. Ia tidak pernah setengah-setengah dalam berusaha, berani menanggung resiko, selalu bekerja keras, dan tidak takut menghadapi peluang-peluang yang ada. Tanpa usaha yang sungguh-sungguh terhadap pekerjaan yang digelutinya, wirausaha sehebat apapun pasti akan menemui jalan kegagalan dalam usahanya. Oleh karena itu, penting sekali bagi seorang wirausaha untuk memiliki komitmen terhadap usaha dan pekerjaannya.

10. Selalu Mencari Peluang

Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif terhadap peluang untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan masyarakat, cara yang etis dan produktif untuk mencapai tujuan, serta sikap mental untuk merealisasikan tanggapan yang positif tersebut. Pengertian itu juga menampung wirausaha yang bukan pengusaha, termasuk yang mengelola organisasi nirlaba yang bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi pelanggan/masyarakat.

11. Mandiri atau Tidak Ketergantungan pada Orang Lain

Seorang wirausaha dituntut untuk selalu menciptakan hal baru dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber yang ada disekitarnya, mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan konsumen. Oleh karena itu, seorang wirausaha hendaknya mandiri dan tidak bergantung pada orang lain agar ia dapat lebih berkreasi dan berinovasi dengan kemampuannya.

12. Memiliki Kemampuan Manajerial

Salah satu jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah kemampuan untuk memanajerial atau mengurus usaha yang sedang digelutinya. Seorang wirausaha harus memiliki kemampuan perencanaan usaha, mengorganisasikan usaha, memvisualisasikan usaha, mengelola usaha dan sumber daya manusia, mengontrol usaha, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaannya yang kesemuanya itu adalah merupakan kemampuan manajerial yang wajib dimiliki dari seorang wirausaha.